JAMBI – Tanah Air Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September. Ini merupakan sejarah lahirnya momen mulai kompetisi para atlet hingga faktor politis. Semua warga negara Indonesia pun wajib mengetahuinya.
Haornas mulanya dicetuskan seiring dengan diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) I pada 9–12 September 1948 di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah yang menjadi pembukaan ajang atlet-atlet asli daerah inilah yang ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional.
Tak ketinggalan sebagai satuan kewilayahan Korem 042/Garuda Putih di Jambi menggelar upacara Hari Olahraga Nasional yang ke-36 Tahun 2019.
Upacara tersebut digelar di lapangan upacara Makorem 042/Gapu Jambi pada Senin pagi ini (9/9/2019), ujar Kapenrem 042 Gapu, Mayor Inf Firdaus.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kasrem 042/Gapu Letnan Kolonel Arh Hary Sassono Utomo,S.H, yang diikuti oleh ratusan prajurit dari Makorem 042/Gapu, Kodim 0415/Batanghari, Yonif R 142/KJ, Satbalakrem 042/Gapu dan PNS di lingkungan Korem 042/Gapu dengan Tema besar HAORNAS Tahun 2019 ini adalah “Ayo Olahraga, Dimana saja, Kapan saja”.
Kasrem membacakan langsung sambutan Menpora RI, Imam Nahrawi yang mengatakan, tema ini mengandung makna bahwa olahraga itu mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja, menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan di fasilitas olahraga yang tersedia. Pembangunan didalam olahraga adalah tidak hanya jasmani, tetapi juga rohani. Dengan sehat rohani berarti telah mendukung kebijakan Presiden tentang Revolusi Mental, serta SDM Unggul Indonesia Maju.
Seperti yang kita ketahui tahun 2018 pada perhelatan Asian Games dan Asian Paragames. Pada ajang Asian Games 2018 Indonesia berada diperingkat ke 4 pada dengan perolehan 98 medali yang terdiri dari 31 Emas, 24 Perak dan 43 Perunggu. Namun yang lebih membanggakan atlit Disabilitas mampu mencatatkan sejarah baru menjadi peringkat kelima ajang Asian Paragames 2018 dengan perolehan 135 medali yang terdiri dari 37 Emas, 47 Perak dan 51 Perunggu. Itu pertanda bahwa kita telah menata fondasi olahraga prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia Dini, atlit Unggulan dan atlit Disabilitas. Dengan demikian, kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang Dan tahun ini kita telah menyiapkan atlit-atlit yang akan bertanding dalam perhelatan Olimpiade dan Paralimpiade Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo.
Cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Olimpide 2020 merupakan cabang olahraga unggulan yang kita harapkan mampu melampaui target yang ditentukan. Kesuksesan menjadi tuan rumah dalam ajang pertandingan olahraga tingkat ASIAN menjadi tolak ukur untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2032. Keinginan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Presiden RI Joko Widodo melalui surat pengajuan sebagai kandidat tuan rumah yang disampaikan kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) melalui Duta Besar Indonesia di Swiss dan juga berharap pencak silat yang merupakan olahraga asli rakyat Indonesia mampu dipertandingkan dalam ajang bergengsi tersebut.
Selanjutnya untuk optimalisasi pemassalan dan pembudayaan olahraga, sesuai Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang juga ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga, kita sama-sama laksanakan gerakan olahraga secara masif dan meluas di semua lapisan masyarakat,” kata Kasrem.
Semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan secara teratur baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya, bahkan warga binaan yang ada di Lembaga Permasyarakatan. Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah. Maka dengan Gerakan Ayo Olahraga diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut.
“Dengan kesegaran jasmani yang bagus, dengan kesehatan yang bagus, terutama adik-adik pelajar kita, maka memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas nasional dan dunia di masa selanjutnya. Hal ini sejalan dengan pesan Bapak Presiden yaitu Perlu pengintegrasian olahraga dengan sistem pendidikan nasional serta perlu menumbuhkan minat masyarakat Indonesia dalam bidang olahraga, sehingga dapat tumbuh menjadi bagian dari budaya dan kepribadian bangsa,” tambahnya.
Akhir kata sambutan itu, Menpora mengucapkan terima kasih kepada semua insan olahraga dan masyarakat yang selama ini telah bersama-sama berupaya memajukan olahraga di Indonesia, baik untuk olahraga prestasi, olahraga pendidikan, maupun olahraga rekreasi, serta untuk rekan-rekan semua di KONI, KOI, NPC, FORMI, SOINA, BAPOPSI/BAPOMI, para atlet elit dan junior, pelatih di PPLP/SKO/klub-klub/sekolah-sekolah, para pembina di induk organisasi cabang olahraga/PB-PB/PP-PP/Pengprov/Asprov, dan lain-lain, juga kepada rekan-rekan wartawan yang turut aktif mempromosikan olahraga dan yang bergabung di SIWO PWI.
Dan ucapan rasa bangga kepada para pahlawan-pahlawan olahraga dan peraih penghargaan olahraga, semoga tetap sukses dengan perjuangannya di dalam peningkatan prestasi dan peningkatan minat masyarakat untuk berolahraga kedepannya.
“Selamat memperingati Hari Olahraga Nasional ke-36, semoga kedepan semua warga Negara Indonesia tanpa kecuali dapat mencintai olahraga dan memposisikan olahraga sebagai pilihan dan gaya hidup sehat dan bugar. Dan melalui peringatan HAORNAS kita kuatkan lagi olahraga prestasi untuk menuju pentas yang lebih besar yakni di Olimpiade dan Paralimpiade nanti,” ucapnya.(penrem042gapu)