Kuala Tungkal, kodimtanjab.com – Sebanyak 14 personel Satuan Tugas (satgas) Gabungan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) akan diterjunkan ke daerah yang memiliki kerawanan sangat tinggi akan kebakaran hutan dan lahan di Desa Sungai Sayang dan Desa Air Hitam Laut, hari ini Senin (3/8/2030) di berangkat oleh Danramil 04 Nipah Panjang, Kapten Inf Adil Tarigan di Makoramil Nipah Panjang.
Kapten Inf Adil Tarigan menjelaskan bahwa untuk personil yang diberangkatkan sejumlah 14 orang, yang terdiri dari TNI sebanyak 8 orang di pimpin oleh Letda Arh Imam Sapta dan dari Satuan Brimob sebabyak 6 orang dipimpin Brigadir Tazirman.
Lebih lanjut Tarigan mengatakan bahwa untuk Personil Pos Sungai Sayang berjumlah 7 orang dipimpin Letda Arh Iman Sapta dengan perlengkapannya akan bergerak menuju pos Sungai Sayang melalui darat dengan menggunakan kendaraan 2 unit Sepeda Motor dan 5 orang menggunakan Sped boat menuju Sungai Lokan beserta perlengkapan melalui sungai Sadu dengan destrinasi perjalanan 1,5 Jam.
Sedangkan untuk Personil Pos Air Hitam Laut dipimpin oleh Brigadir Tazirman kekuatan 7 orang (TNI: 4 orang, Brimob 3 orang) menggunakan kapal (melewatu laut bebas dari dermaga Nipah Panjang), dengan destinasi perjalan jarak tempuh sekitar 4-5 jam, ujar Tarigan.
Disetiap pos didampingi Babinsa Koramil Np. Panjang, Serda Saharudin, Pos Air Hitam dan Koptu Timur yono, Pos Sungai sayang, tambahnya.
Untuk keselamatan personel selama diperjalanan yang menggunakan kapal speed dan kapal dilengkapi dengan pelampung.
Setibanya di lokasi, Satgas tersebut bersama masyarakat mencegah Karhutla. “Satgas ini akan berada bersama-sama dengan masyarakat setiap hari selama beberapa bulan ke depan untuk melakukan gerakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” imbuh Tarigan.
Kita percaya bahwa kebakaran hutan dan lahan bisa kita cegah, karena sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia, sehingga pendekatan secara intens kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan menjadi kunci utama dalam keberhasilan kita melaksanakan gerakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan”, tegas Tarigan.
Lanjutnya, ini merupakan sinergitas dalam penanganan kebakaran di wilayahnya. Kata dia, akibat dari karhutla ini banyak dampak yang negatif. “Perubahan iklim dan asap sangat menggangu kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Kemudian, pencegahan kebakaran hutan ini juga berkaca dari tahun sebelumnya, antisipasi sedini mungkin harus dilakukan.
“Setidaknya kita bisa mengurangi jumlah luasan lahan yang terbakar agar tak seperti tahun sebelumnya,” tandasnya. (Pendimtjb)