Kuala Tungkal, kodimtanjab.com – Pemilihan 2020 yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanjab Timur untuk melakukan upaya pencegahan, melindungi diri, petugas dan pemilih dari bahaya Covid-19.
Sebagai bentuk kesiapan penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tanjab Timur dan Provinsi Jambi yang akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Berbak, Kamis lalu (3/12/2020) menerima alat kesehatan (Alkes) untuk PPK, PPS dan TPS di Kantor camat Berbak Kab Tanjab Timur.
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik petugas maupun masyarakat, telah datang Alkes berupa Masker (100 Box), Termometer Infrared (32 Unit), Baju Hazmat (32 Paket), Hand Sanitizer (32 Botol), Sabun cuci tangan (75 Botol), Disenfekta (41 Botol), Masker Kain (176 Buah), Sarung tangan pelastik (7.749 Pasang), Tisu Towel Sheet (342 Pak), Kantong plastik (81 Buah), Face Shield (332 Buah), Semprotan/Sprayer (40 Unit), dan Fasilitas Cuci Tangan (71 Unit).
Perlengkapan pelindung diri tersebut, tidak lain untuk menunjang kerja-kerja petugas pemilihan terutama yang bertatap muka langsung dengan masyarakat.
Menurut Kopda Roni, Babinsa Koramil 01/Nipah Panjang, bahwa Alkes tersebut ditujukan agar Petugas merasa aman serta memberikan kepercayaan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Berbak, bahwa petugas sudah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri sehingga tidak menjadi penyebab cluster baru penyebaran covid-19”.
Pilkada di Tengah Pandemi, Kopda Roni Ajak Masyarakat selalu waspada, karena pandemi Covid-19 telah memunculkan berbagai anomali yang bisa membingungkan dalam berbagai segi kehidupan bangsa. Di tengah situasi demikian, imbauan agar sadar dan waspada dianggap sebagai seruan yang tepat.
“Jadi, segenap masyarakat bangsa harus selalu introspeksi dan juga waspada,” kata Koptu Roni saat menyaksikan pemberian alat kesehatan (Alkes) untuk PPK, PPS dan TPS di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjab Barat.
Berbagai anomali yang dimaksud Roni ialah penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) sementara “bangsa sedang sakit” menghadapi pandemi. Pilkada yang sedianya adalah pesta demokrasi tak bisa lagi dimaknai sebagai pesta yang penuh keakraban dan keintiman sosial lantaran orang tidak boleh lagi berdekatan fisik.
Lebih lanjut, kata dia, gelaran Pilkada di tengah berbagai anomali ini, tak menutup kemungkinan menyisakan soal nantinya. Tapi meski bagaimana pun, kata Roni, Pilkada juga adalah amanat konsitusi dan pengejawantahan sila ke empat Pancasila. “Makanya saya mengajak seluruh element masyarakat untuk selalu waspada, untuk selalu menjaga kondusifitas disaat gelaran pilkada serentak ini.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat ssat pelaksanaan pilkada nanti, terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, efektivitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan kita apresiasi untuk seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di masa pandemi COVID-19 sampai sekarang,” pungkasnya.
Mari selalu #ingatpesanibu untuk selalu melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.
Turut serta hadir dalam kegiatan ini, Ketua PPK An. Samsul Bahari S. Pd.i, Anggota PPK An. Kurnia S. Pd, Sekertaris PPK An Juni Nugraha, Polsek Berbak Bripka Fredy Tambunan serta Staf kecamatan An Rusdi, Kolil. (Pendimtjb)